Rabu, 06 Mei 2020

KEPEMIMPINAN BISNIS

Kewirausahaan merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu produk yang baru ataupun berbeda. Pada prosesnya perlu figur seorang pemimpin sebagai pengendali, motivator, dan inspirator. Tanpa kepemimpinan, bisnis akan berjalan seperti mobil tanpa sopir.
Organisasi bisnis berbeda dengan organisasi nonprofit seperti lembaga pemerintah, lembaga pendidikan, militer, dll, walaupun pada dasarnya prinsip-prinsip dasar kepemimpinan-nya sama.




Kepemimpinan bisnis adalah proses pemimpin bisnis menentukan visi perusahaan dan memengaruhi para pegawai, konsumen dan para pemasok perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mempergunakan prinsip-prinsip kewirausahaan.(Wirawan, 2017:512).

Pemimpin bisnis mempunyai fungsi :
  1. menciptakan visi perusahaan yaitu menentukan arah perusahaan 5 sampai 25 tahun ke depan.
  2. mempengaruhi para pegawai perusahaan agar melaksanakan tugasnya sesuai dengan uraian tugasnya untuk mencapai tujuan organisasi.
  3. mempengaruhi para konsumen agar mau mempergunakan barang dan jasa perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
  4. Mempengaruhi supplier agar dapat memasok bahan mentah dan suku cadang yang dibutuhkan perusahaan dengan kualitas tinggi, harga yang rendah, tepat waktu, dan jaminan kerusakan.
Pemimpin bisnis berupaya mencapai tujuan perusahaan yaitu memenuhi kebutuhan konsumen, mampu memenangkan persaingan dengan perusahaan lain dan mencapai keuntungan secara maksimal.

Untuk memahami kepemimpinan bisnis, perlu pemahaman mengenai kewirausahaan. Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dean A. Shepherd (Wirawan, 2017:512) menyampaikan bahwa:

Entrepeneurship is the process of creating something new with value by devoting the necessary time, and effort, assuming the accompanying financial, psychic, and social risk, and receiving the resulting rewards of monetary and personal satisfaction and idependence.

Dari definisi di atas bisa dirinci beberapa kata kunci diantaranya:
1.     Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang baru dengan nilai.
Artinya wirausahawan itu mampu membuat sesuatu yang tadinya tidak atau kurang bernilai menjadi sesuatu yang memiliki nilai. Misalnya: mensinergikan sayuran, tempe, tahu, bumbu, minyak, dsb, yang bernilai 10.000,- menjadi gado-gado dengan konsep penyajian di restoran atau hotel sehingga nilainya menjadi 50.000,-. Contoh lain berupa: Satu pohon tembakau yang bernilai 10.000,- kemudian diolah menjadi satu balok tembakau yang nilai nya berubah menjadi 30.000,-.
2.     Mengerahkan waktu, upaya dan sumber-sumber.
Sumber-sumber diatas diartikan sebagai : tempat usaha, modal, material, metode produksi dan layanan, teknologi, dsb untuk memproduksi barang dan jasa yang diperlukan masyarakat sebagai tujuan utama wirausaha yaitu memenuhi kebutuhan orang lain.
3.     Memahami bahwa upayanya menghadapi resiko.
Wirausaha menyadari bahwa upayanya menghadapi resiko finansial, disamping keuntungan. Ia juga menyadari bahwa ia menghadapi 2 risiko besar lainnya yaitu : pertama risiko kejiwaan misalnya mengalami konflik karena persaingan dan stres; kedua risiko sosial misalnya ketika memulai usaha cenderung mengabaikan keluarga.
4.     Percaya akan mendapatkan imbalan.
Wirausaha percaya jika ia kerja keras dan barang jasanya dikonsumsi oleh masyarakat, maka ia akan menerima sejumlah imbalan berupa keuntungan finansial, kepuasan jiwa, dan independensi.

Karakteristik wirausaha sukses (Wirawan, 2017:513).
Untuk menjadi wirausaha sukses diperlukan sifat-sifat tertentu. Dulu, orang berfikir sifat-sifat tersebut adalah bawaan sejak lahir (keturunan). Akan tetapi, sebenarnya setiap orang dapat menjadi seorang wirausaha jika mau melalui pendidikan kewirausahaan, serta harus mempunyai keterampilan tertentu.

Karakteristik seorang wirausaha sukses antara lain:
1. Mempunyai visi dan misi bisnis.
Wirausaha mengetahui persis kebutuhan masyarakat. Barang/jasa seperti apa yang harus diproduksinya untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Contoh: Yamaha Semakin Terdepan – dimaknai dengan kebutuhan akan kecepatan.
2. Internal lokus control. (kendali ada pada dirinya)
Suatu keyakinan bahwa seseorang mengendalikan peristiwa dan konsekuensi yang mempengaruhi hidup seseorang. (Kreitner dan Kinicki, 2014:133).
Suatu kepercayaan bahwa nasib, keberhasilan, kegagalan, kemajuan yang dicapai seseorang ditentukan oleh orang itu sendiri, bukan oleh orang lain. Wirawan (2017:517).
Dari pendapat di atas, maka dalilnya adalah bahwa wirausaha tidak boleh menyalahkan orang lain atas kerugian yang dialaminya.
3. Pengambilan risiko.
Seorang wirausaha percaya bahwa bisnisnya selalu menghadapai risiko, kerusakan dan bencana yang dapat menimbulkan kerugian dan kebangkrutan.
Dia menghadapainya dengan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman manajemen risiko.
4. Tidak takut gagal.
Wirausaha tidak takut mengalami kegagalan, kegagalan bukan akhir segalanya, kegagalan merupakan pengalaman untuk mencapai keberhasilan. Ia sering melakukan sesuatu dengan cara trial and error.
5. Percaya diri tinggi.
Wirausaha adalah seorang yang mempunyai percaya diri sangat tinggi dan termotivasi untuk berhasil dalam usahanya. Ia percaya jika ia melaksanakan bisnisnya denga penuh kehati-hatian maka ia akan berhasil.
6. Adaptabilitas.
Wirausaha seorang dapat menyesuaikan diri dengan berbagai situasi dan perubahan lingkungan bisnis. Ia orang yang fleksibel dan dapat mengubah bisnisnya sesuai dengan perkembangan dan perubahan lingkungan.
7. Pekerja keras.
Wirausaha seorang pekerja keras, ia dapat bekerja 8-16 jam sehari dan 7 hari seminggunya, memenuhi kebutuhan perkembangan bisnisnya.
8. Persuasif (bersifat membujuk secara halus ).
        Mampu mempengaruhi para konsumen untuk mengkonsumsi barang dan jasa yang diproduksinya.
        Mampu menunjukan bahwa barang dan jasa yang ia produksi lebih baik daripada produk pesaingnya.
        Mampu mempengaruhi para karyawannya untuk bekerja keras melaksanakan tugasnya dengan baik.
        Mampu memengaruhi para pemasoknya agar memasok bahan mentah dan suku cadang yang diperlukannya tepat waktu.
9. Disiplin.
Wirausaha mempunyai disiplin diri, disiplin kerja, disiplin waktu, dan disiplin keuangan yang tinggi. Ia mendisplikan diri sendiri dan mendisiplikan para karyawannya. Ia percaya disiplin merupakan kunci kesuksesannya.
10. Ketahanmalangan.
Artinya: dapat hidup, bertahan dan berkembang dalam berbagai lingkungan bisnis.
11. Energetik (bersemangat).
Energetik fisik dan kejiwaannya. Ia dapat bekerja dan berfikir dalam waktu lama untuk mendirikan, mengembangkan, menyelesaikan problem yang dihadapinya. Ia tidak mudah putus asa.
12. Kecerdasan emosional.
Seorang wirausaha tidak hanya memahami “emosi” dirinya sendiri untuk memproduksi barang dan jasa, akan tetapi juga “emosi” para konsumennya yang membutuhkan barang dan jasa.
            Wirausaha dapat memahami kebutuhan barang dan jasa mereka.
13. Kecerdasan sosial.
Mampu memahami masyarakat yang dilayaninya, mampu mempengaruhi mereka untuk memakai barang dan jasa yang diproduksinya.

Model Kepemimpinan Bisnis
Model kepemimpinan bisnis adalah grafis yang melukiskan system kepemimpinan bisnis dalam memproduksi barang dan jasa dan menyajikannya kepada konsumen.
 
  Gambar Model Kepemimpinan Bisnis
(Wirawan, 2017:515)

Model ini menetapkan bahwa seorang pemimpin wirausaha harus memiliki pola pikir yang positif agar mampu menggerakan pribadi dan anggotanya sehingga menghasilkan suatu kesuksesan sesuai dengan diagram berikut:
Mindset Diagram


Dari model kepemimpinan tersebut, terdapat Komponen Kepemimpinan Bisnis diantaranya :
1. Kepemimpinan kewirausahaan.
   Pemimpin bisnis merupakan seorang wirausaha yang dengan kekuatan kreativitas dan inovasinya berupaya menciptakan dan mengembangkan barang dan jasa sebanyak dan sebaik mungkin yang diperlukan oleh masyarakat.
  Pemimpin bisnis dapat menggunakan kepemimpinan transaksional, transformasional, kepemimpinan situasional, kepemimpinan birokratik sesuai dengan kebutuhan.
     Dalam melayani para pelangganya, pemimpin bisnis dapat menggunakan kepemimpinan abdi.
2. Visi dan misi bisnis.
     Pemimpin bisnis menciptakan visi dan misi bisnis. Visi mengarahkan bisnis dalam waktu 10 sampai 20 tahun ke masa depan. Visi merupakan pedoman dan arah tujuan bisnis, dan juga merupakan impian pemimpin bisnis. Misi menentukan apa yang harus dilakukan oleh pemimpin bisnis dalam merealisasikan visinya.
3. Strategi Bisnis
       Untuk merealisasikan visi dan misi bisnis, pemimpin bisnis menyusun strategi bisnis. Strategi Bisnis adalah rencana jangka panjang (5-10 tahun kedepan) yang berisi:
            - bisnis apa yang akan dilakukan,
            - barang dan jasa apa yang akan diproduksi,
            - apa yang harus dilakukan agar bisnis kompetitif,
            - strategi investasi,
            - wilayah operasi,
            - pengembangan organisasi,
            - pemasaran,
            - keuangan,
            - SDM, dsb.
4. Aktivitas Manajemen Bisnis.
       Strategi bisnis dijabarkan menjadi rencana dan pelaksanaan Aktivitas Manajemen Bisnis.
     Semua aspek bisnis direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu kerangka system yang saling mendukung dan memberikan kontribusi dalam mencapai sasaran dan tujuan bisnis.
     Setiap aktivitas dievaluasi kinerjanya dan dilakukan penyesuaian dan koreksi jika kinerja di bawah standar.
5. Budaya dan Iklim Organisasi.
      Pemimpin bisnis menciptakan dan mengembangkan budaya dan iklim organisasi.
    Pelaksanaan norma dan nilai-nilai budaya organisasi ditegakkan dengan disertai sanksi atas pelanggaran yang terjadi.
      Pemimpin mengembangkan Iklim Organisasi yang kondusif yang memotivasi para karyawan agar bekerja secara maksimal.
6. Hasil Bisnis.
Jika bisnis berhasil, maka:
        kebutuhan masyarakat terpenuhi, sehingga mereka dapat hidup sehat dan sejahtera.
        Bisnis mendapat profit.
        Dapat memberikan kontribusi kepada Negara berupa membayar berbagai jenis pajak.
    Pemerintah menggunakan pajak yang diberikan perusahaan untuk merealisasikan tujuan Negara mencerdaskan dan mensejahterakan bangsa, serta menciptakan ketertiban dunia.


oOo

Referensi:
Wirawan. (2017). Kepemimpinan: Teori, Psikologi, Perilaku Organisasi, Aplikasi dan Penelitian. Edisi Kedua. Cetakan ke-3. Jakarta: Rajawali Pers.

1 komentar:

  1. Saya ingin tahu apakah ada orang di sini yang mencari pemberi pinjaman positif untuk melaksanakan proyek atau kebutuhan finansial Anda? Saya merekomendasikan orang tersebut untuk menghubungi Tn. Pedro Jerome (pedroloanss@gmail.com Whatsapp +393510140339) yang telah membantu banyak pengusaha muda & tua di seluruh dunia untuk mendapatkan bantuan keuangan, jadi saya sangat yakin bahwa Tn. Pedro dapat membantu dengan layanan pinjaman suku bunga 2% kepada siapa pun di sini yang mencari pinjaman.
    Terima kasih sekali lagi karena telah mengizinkan saya menulis di blog Anda. Saya yakin saya telah memberi Anda artikel yang benar-benar unik dan relevan sehingga dapat bermanfaat bagi para pembaca Anda.
    Jika Anda tidak senang dengan catatan singkat saya, saya dengan hormat meminta maaf sebelumnya.

    Salam Hormat Saya,
    Anya Bennett.

    BalasHapus