Organisasi bisnis berbeda dengan organisasi nonprofit seperti lembaga pemerintah, lembaga pendidikan, militer, dll, walaupun pada dasarnya prinsip-prinsip dasar kepemimpinan-nya sama.
Kepemimpinan bisnis adalah proses
pemimpin bisnis menentukan visi perusahaan dan memengaruhi para pegawai,
konsumen dan para pemasok perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan
mempergunakan prinsip-prinsip kewirausahaan.(Wirawan, 2017:512).
Pemimpin bisnis mempunyai fungsi :
- menciptakan visi perusahaan yaitu menentukan arah perusahaan 5 sampai 25 tahun ke depan.
- mempengaruhi para pegawai perusahaan agar melaksanakan tugasnya sesuai dengan uraian tugasnya untuk mencapai tujuan organisasi.
- mempengaruhi para konsumen agar mau mempergunakan barang dan jasa perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
- Mempengaruhi supplier agar dapat memasok bahan mentah dan suku cadang yang dibutuhkan perusahaan dengan kualitas tinggi, harga yang rendah, tepat waktu, dan jaminan kerusakan.
Pemimpin bisnis berupaya mencapai
tujuan perusahaan yaitu memenuhi kebutuhan konsumen, mampu memenangkan
persaingan dengan perusahaan lain dan mencapai keuntungan secara maksimal.
Untuk memahami kepemimpinan
bisnis, perlu pemahaman mengenai kewirausahaan. Robert D. Hisrich, Michael P.
Peters, Dean A. Shepherd (Wirawan, 2017:512) menyampaikan bahwa:
Entrepeneurship is the process of creating
something new with value by devoting the necessary time, and effort, assuming
the accompanying financial, psychic, and social risk, and receiving the
resulting rewards of monetary and personal satisfaction and idependence.
Dari definisi di atas bisa dirinci
beberapa kata kunci diantaranya:
1.
Kewirausahaan
adalah proses menciptakan sesuatu yang baru dengan nilai.
Artinya wirausahawan
itu mampu membuat sesuatu yang tadinya tidak atau kurang bernilai menjadi sesuatu
yang memiliki nilai. Misalnya: mensinergikan sayuran, tempe, tahu, bumbu,
minyak, dsb, yang bernilai 10.000,- menjadi gado-gado dengan konsep penyajian
di restoran atau hotel sehingga nilainya menjadi 50.000,-. Contoh lain berupa: Satu
pohon tembakau yang bernilai 10.000,- kemudian diolah menjadi satu balok
tembakau yang nilai nya berubah menjadi 30.000,-.
2.
Mengerahkan
waktu, upaya dan sumber-sumber.
Sumber-sumber
diatas diartikan sebagai : tempat usaha, modal, material, metode produksi dan
layanan, teknologi, dsb untuk memproduksi barang dan jasa yang diperlukan
masyarakat sebagai tujuan utama wirausaha yaitu memenuhi kebutuhan orang lain.
3.
Memahami
bahwa upayanya menghadapi resiko.
Wirausaha menyadari
bahwa upayanya menghadapi resiko finansial, disamping keuntungan. Ia juga
menyadari bahwa ia menghadapi 2 risiko besar lainnya yaitu : pertama risiko kejiwaan misalnya mengalami
konflik karena persaingan dan stres; kedua
risiko sosial misalnya ketika memulai usaha cenderung mengabaikan keluarga.
4.
Percaya
akan mendapatkan imbalan.
Wirausaha percaya
jika ia kerja keras dan barang jasanya dikonsumsi oleh masyarakat, maka ia akan
menerima sejumlah imbalan berupa keuntungan finansial, kepuasan jiwa, dan
independensi.
Karakteristik wirausaha sukses (Wirawan, 2017:513).
Untuk menjadi wirausaha sukses
diperlukan sifat-sifat tertentu. Dulu, orang berfikir sifat-sifat tersebut
adalah bawaan sejak lahir (keturunan). Akan tetapi, sebenarnya setiap orang
dapat menjadi seorang wirausaha jika mau melalui pendidikan kewirausahaan,
serta harus mempunyai keterampilan tertentu.
Karakteristik seorang wirausaha
sukses antara lain:
1. Mempunyai visi dan misi bisnis.
Wirausaha mengetahui persis
kebutuhan masyarakat. Barang/jasa seperti apa yang harus diproduksinya untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.
Contoh: Yamaha Semakin Terdepan
– dimaknai dengan kebutuhan akan kecepatan.
2. Internal lokus control. (kendali ada pada dirinya)
Suatu keyakinan bahwa seseorang
mengendalikan peristiwa dan konsekuensi yang mempengaruhi hidup seseorang. (Kreitner
dan Kinicki, 2014:133).
Suatu kepercayaan bahwa nasib,
keberhasilan, kegagalan, kemajuan yang dicapai seseorang ditentukan oleh orang
itu sendiri, bukan oleh orang lain. Wirawan (2017:517).
Dari pendapat di atas, maka dalilnya adalah
bahwa wirausaha tidak boleh menyalahkan orang lain atas kerugian yang
dialaminya.
3. Pengambilan risiko.
Seorang wirausaha percaya bahwa
bisnisnya selalu menghadapai risiko, kerusakan dan bencana yang dapat
menimbulkan kerugian dan kebangkrutan.
Dia menghadapainya dengan pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman manajemen risiko.
4. Tidak takut gagal.
Wirausaha tidak takut mengalami
kegagalan, kegagalan bukan akhir segalanya, kegagalan merupakan pengalaman untuk mencapai
keberhasilan. Ia sering melakukan sesuatu dengan cara trial and error.
5. Percaya diri tinggi.
Wirausaha adalah seorang yang
mempunyai percaya diri sangat tinggi dan termotivasi untuk berhasil dalam
usahanya. Ia percaya jika ia melaksanakan bisnisnya denga penuh kehati-hatian maka
ia akan berhasil.
6. Adaptabilitas.
Wirausaha seorang dapat menyesuaikan
diri dengan berbagai situasi dan perubahan lingkungan bisnis. Ia orang yang
fleksibel dan dapat mengubah bisnisnya sesuai dengan perkembangan dan perubahan
lingkungan.
7. Pekerja keras.
Wirausaha seorang pekerja keras, ia
dapat bekerja 8-16 jam
sehari dan 7 hari seminggunya, memenuhi kebutuhan perkembangan bisnisnya.
8. Persuasif (bersifat membujuk secara halus ).
•
Mampu
mempengaruhi para konsumen untuk mengkonsumsi barang dan jasa yang
diproduksinya.
•
Mampu
menunjukan bahwa barang dan jasa yang ia produksi lebih baik daripada produk
pesaingnya.
•
Mampu
mempengaruhi para karyawannya untuk bekerja keras melaksanakan tugasnya dengan
baik.
•
Mampu
memengaruhi para pemasoknya agar memasok bahan mentah dan suku cadang yang
diperlukannya tepat waktu.
9. Disiplin.
Wirausaha mempunyai disiplin
diri, disiplin kerja, disiplin waktu, dan disiplin keuangan yang tinggi. Ia
mendisplikan diri sendiri dan mendisiplikan para karyawannya. Ia percaya
disiplin merupakan kunci kesuksesannya.
10. Ketahanmalangan.
Artinya: dapat hidup, bertahan dan berkembang
dalam berbagai lingkungan bisnis.
11. Energetik (bersemangat).
Energetik fisik dan kejiwaannya.
Ia dapat bekerja dan berfikir dalam waktu lama untuk mendirikan, mengembangkan,
menyelesaikan problem yang dihadapinya. Ia tidak mudah putus asa.
12. Kecerdasan emosional.
Seorang wirausaha tidak hanya
memahami “emosi” dirinya sendiri untuk memproduksi barang dan jasa, akan tetapi
juga “emosi” para konsumennya yang membutuhkan barang dan jasa.
Wirausaha dapat
memahami kebutuhan barang dan jasa mereka.
13. Kecerdasan sosial.
Mampu memahami masyarakat yang
dilayaninya, mampu mempengaruhi mereka untuk memakai barang dan jasa yang
diproduksinya.
Model Kepemimpinan Bisnis
Model kepemimpinan bisnis adalah
grafis yang melukiskan system kepemimpinan bisnis dalam memproduksi barang dan
jasa dan menyajikannya kepada konsumen.
Gambar Model Kepemimpinan Bisnis
(Wirawan, 2017:515)
Model ini menetapkan bahwa
seorang pemimpin wirausaha harus memiliki pola pikir yang positif agar mampu
menggerakan pribadi dan anggotanya sehingga menghasilkan suatu kesuksesan sesuai dengan diagram berikut:
Mindset Diagram
Dari model kepemimpinan tersebut,
terdapat Komponen Kepemimpinan Bisnis diantaranya :
1. Kepemimpinan kewirausahaan.
Pemimpin
bisnis merupakan seorang wirausaha yang dengan kekuatan kreativitas dan inovasinya berupaya menciptakan dan mengembangkan barang dan jasa sebanyak dan
sebaik mungkin yang diperlukan oleh masyarakat.
Pemimpin bisnis dapat menggunakan
kepemimpinan transaksional, transformasional, kepemimpinan situasional,
kepemimpinan birokratik sesuai dengan kebutuhan.
Dalam
melayani para pelangganya, pemimpin bisnis dapat menggunakan kepemimpinan abdi.
2. Visi dan misi bisnis.
Pemimpin bisnis menciptakan visi dan
misi bisnis. Visi mengarahkan bisnis dalam waktu
10 sampai 20 tahun ke masa depan. Visi
merupakan pedoman dan arah tujuan bisnis, dan juga merupakan impian pemimpin
bisnis. Misi
menentukan apa yang harus dilakukan oleh pemimpin bisnis dalam merealisasikan
visinya.
3. Strategi Bisnis
Untuk
merealisasikan visi dan misi bisnis, pemimpin bisnis menyusun strategi bisnis. Strategi
Bisnis adalah rencana jangka panjang (5-10 tahun kedepan) yang berisi:
-
bisnis apa yang akan dilakukan,
-
barang dan jasa apa yang akan diproduksi,
-
apa yang harus dilakukan agar bisnis kompetitif,
-
strategi investasi,
-
wilayah operasi,
-
pengembangan organisasi,
-
pemasaran,
-
keuangan,
-
SDM, dsb.
4. Aktivitas Manajemen Bisnis.
Strategi
bisnis dijabarkan menjadi rencana dan pelaksanaan Aktivitas Manajemen Bisnis.
Semua
aspek bisnis direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu kerangka system yang
saling mendukung dan memberikan kontribusi dalam mencapai sasaran dan tujuan
bisnis.
Setiap
aktivitas dievaluasi kinerjanya dan dilakukan penyesuaian dan koreksi jika
kinerja di bawah standar.
5. Budaya dan Iklim Organisasi.
Pemimpin
bisnis menciptakan dan mengembangkan budaya dan iklim organisasi.
Pelaksanaan
norma dan nilai-nilai budaya organisasi ditegakkan dengan disertai sanksi atas
pelanggaran yang terjadi.
Pemimpin
mengembangkan Iklim Organisasi yang kondusif yang memotivasi para karyawan agar
bekerja secara maksimal.
6. Hasil Bisnis.
Jika bisnis berhasil, maka:
•
kebutuhan
masyarakat terpenuhi,
sehingga mereka dapat hidup sehat dan sejahtera.
•
Bisnis
mendapat profit.
•
Dapat
memberikan kontribusi kepada Negara berupa membayar berbagai jenis pajak.
• Pemerintah
menggunakan pajak yang diberikan perusahaan untuk merealisasikan tujuan Negara mencerdaskan dan
mensejahterakan bangsa, serta menciptakan ketertiban dunia.
oOo
Referensi:
Wirawan. (2017). Kepemimpinan:
Teori, Psikologi, Perilaku Organisasi, Aplikasi dan Penelitian. Edisi
Kedua. Cetakan ke-3. Jakarta: Rajawali Pers.
Saya ingin tahu apakah ada orang di sini yang mencari pemberi pinjaman positif untuk melaksanakan proyek atau kebutuhan finansial Anda? Saya merekomendasikan orang tersebut untuk menghubungi Tn. Pedro Jerome (pedroloanss@gmail.com Whatsapp +393510140339) yang telah membantu banyak pengusaha muda & tua di seluruh dunia untuk mendapatkan bantuan keuangan, jadi saya sangat yakin bahwa Tn. Pedro dapat membantu dengan layanan pinjaman suku bunga 2% kepada siapa pun di sini yang mencari pinjaman.
BalasHapusTerima kasih sekali lagi karena telah mengizinkan saya menulis di blog Anda. Saya yakin saya telah memberi Anda artikel yang benar-benar unik dan relevan sehingga dapat bermanfaat bagi para pembaca Anda.
Jika Anda tidak senang dengan catatan singkat saya, saya dengan hormat meminta maaf sebelumnya.
Salam Hormat Saya,
Anya Bennett.