Rabu, 29 April 2020

PENGAMBILAN RISIKO


Ketika melihat potensi keuntungan, kita sering kali melupakan resiko yang akan dihadapi. Dalam bisnis, kita perlu mengenal perilaku resiko dan meminimalkannya.

A.      KONSEP RESIKO (Risk)
        Risiko secara umum merupakan informasi, kejadian, kerugian atau pekerjaan yang terjadi sebagai akibat dari keputusan yang diambil dalam kehidupan sehari-hari.
        Kunci untuk mengetahui seberapa besar resiko yang akan Anda hadapi adalah seberapa banyak anda mandapatkan informasi.
Contoh resiko:
  1. Kerugian akibat hilangnya barang.
  2. Penurunan pendapatan karena panurunan penjualan.
  3. Kemacetan mesin produksi yang berakibat pada jumlah barang yang diproduksi.
  4. Terbakarnya kios/toko.
  5. Dll.

B.      JENIS-JENIS RISIKO DALAM BISNIS (Kasali, 2010:77)
  1. Risiko murni
            adalah risiko yang muncul sebagai akibat dari sebuah situasi atau keputusan yang konsekuensinya adalah kerugian.
            Risiko murni yang sering terjadi :
            Contoh:
       Hilang/rusaknya aset yg dimiliki akibat pencurian atau kebakaran.
       Kecelakaan kerja pada proses produksi.
       Adanya tuntutan hukum pihak lain, misal: keracunan makanan dari produk kita.
       Bencana alam.
  1. Risiko Spekulatif
            adalah risiko yang diambil secara sengaja atau sadar oleh seorang wirausaha dan memiliki dua kemungkinan hasil, yaitu untung atau rugi. Contoh:
            - Membuka cabang baru / model usaha atau tambahan produk baru.
            - Kredit konsumen yang macet.

C.      BENTUK-BENTUK KERUGIAN AKIBAT ADANYA RESIKO (Kasali, 2010:77-78)
  1. Kerugian Langsung
Yaitu jumlah nominal yang harus ditanggung akibat DAMPAK LANGSUNG  dari resiko yang dapat terjadi.
Misalnya:
Korsleting listrik (kategori resiko murni) sehingga toko terbakar.
Dari kebakaran tsb dapat teridentifikasi jumlah kerugian langsung adalah barang dagangan yang rusak dan nilai kerusakan bangunan toko.

2.     Kerugian Tidak Langsung
Yaitu nominal yang harus ditanggung akibat DAMPAK TIDAK LANGSUNG  dari resiko yang terjadi.
Misal:
Kemungkinan penjualan atau keuntungan yang gagal diterima karena terjadinya resiko yang bisa berupa mesin produksi yg tiba-tiba rusak, atau bisa juga produk yang Anda jual tidak terjual habis.
           
D.      PENGELOLAAN RESIKO (Kasali, 2010:78-79)
Bisa dilakukan dengan menggunakan prinsip Pareto (Kasali, 2010) dari berbagai potensi resiko yang berhasil diidentifikasi.
Caranya :
  1. Membuat urutan resiko-resiko yang potensial terjadi berdasarkan prediksi kerugian yang dihasilkan, dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah.
  2. Lakukan prioritas dalam pengelolaan terhadap resiko yang memiliki prediksi kerugian yang paling besar terhadap bisnis anda.

E.      4 pilihan Strategi Pengelolaan Resiko (Kasali, 2010:78-79)
1. Dikontrol (risk control)
            Yaitu upaya-upaya yang dilakukan untuk mengurangi probabilitas (kemungkinan) terjadinya resiko yang kita identifikasi menjadi berkurang.
            Upaya yang dapat dilakukan diantaranya:
1)     Membuat dan mengimplementasikan standard operating procedure (SOP) yang baik
2)     Melakukan pengontrolan secara serius terhadap kualitas produk dan proses
3)     Melengkapi area produksi dengan alat-alat keselamatan kerja
4)     Mengintroduksi (memperkenalkan) budaya sadar resiko kepada semua karyawan

2. Ditransfer kepada pihak lain (risk transfer)
            yaitu upaya-upaya yang secara sadar dilakukan dengan memindahkan resiko yang kita hadapi terhadap pihak lain.
Contoh:
        Memindahkan resiko terjadinya kebakaran toko kepada perusahaan asuransi
        Memindahkan resiko meningkatnya beban biaya tetap pegawai dengan kontrak outsourcing (tenaga kerja dari luar organisasi)
        Memindahkan resiko tingginya modal kerja kepada konsumen dengan meminta pembayaran di awal.

3. Dibiayai sendiri (risk retention)
            yaitu upaya-upaya mendanai dampak yang ditimbulkan oleh resiko. Caranya : menyiapkan dana cadangan khusus untuk mendanai resiko.

4. Dihindari (risk avoidance)
            yaitu tindakan secara sadar untuk menghindari resiko yang dihadapi.
            Misalnya:
            Merubah bisnis minuman dingin dimusim hujan dengan minuman panas.

F.       MENGKALKULASI RESIKO
        Rumusnya: Frekuensi x Dampak
Contoh:
Dalam 1 minggu terjadi 4 kali produk anda tidak bisa terjual habis di salah satu cabang usaha Anda.
Untuk setiap kegagalan penjualan, rata-rata mengalami kerugian 100.000.
Cara hitungnya:
= 4 x 100.000 = 400.000,- rugi per minggu
Artinya :
Dalam satu minggu terdapat resiko gagal penjualan yang berpotensi menyebabkan kerugian sebesar  400.000,-.
Ini termasuk Bentuk Kerugian Tidak Langsung, dan Kategori Risiko Spekulatif.
Kalau dihitung dalam 1 bulan, berapa kerugian anda ?

Contoh lain Kalkulasi Resiko:
Anda memiliki resiko terjadinya pencurian barang dagangan yang terjadi sebanyak 5 kali dalam 1 bulan.
Untuk setiap pencurian rata-rata mengalami kerugian 300,000,-.
Maka kerugian yang dihadapi akibat dari pencurian tersebut dalam satu bulan adalah:
5 x 300,000,- = 1,500,000,-
Artinya: dalam 1 bulan terdapat resiko murni yaitu pencurian barang yang berpotensi menyebabkan kerugian langsung sebesar 1,500,000,-.

Daftar Pustaka
Kasali, Rhenald, dkk. (2010). Modul Kewirausahaan: Untuk Program Strata 1. Jakarta: PT. Mizan Publika.
 

1 komentar:

  1. CASINOS ONLINE - Online Gaming - JTM Hub
    JUMMY! Online 원주 출장마사지 Casino is one of the 경상남도 출장샵 world's largest online gambling platforms. You can play casino 문경 출장안마 games and join 전라북도 출장마사지 the JTM network and 군산 출장안마 join

    BalasHapus