Ketika melihat potensi
keuntungan, kita sering kali melupakan resiko yang akan dihadapi. Dalam bisnis,
kita perlu mengenal perilaku resiko dan meminimalkannya.
A. KONSEP
RESIKO (Risk)
•
Risiko
secara umum merupakan informasi, kejadian, kerugian atau pekerjaan yang terjadi
sebagai akibat dari keputusan yang diambil dalam kehidupan sehari-hari.
•
Kunci
untuk mengetahui seberapa besar resiko yang akan Anda hadapi adalah seberapa
banyak anda mandapatkan informasi.
Contoh
resiko:
- Kerugian akibat hilangnya barang.
- Penurunan pendapatan karena panurunan penjualan.
- Kemacetan mesin produksi yang berakibat pada jumlah barang yang diproduksi.
- Terbakarnya kios/toko.
- Dll.
B.
JENIS-JENIS RISIKO DALAM BISNIS (Kasali,
2010:77)
- Risiko murni
adalah risiko yang muncul sebagai
akibat dari sebuah situasi atau keputusan yang konsekuensinya adalah
kerugian.
Risiko murni yang sering terjadi :
Contoh:
– Hilang/rusaknya aset yg dimiliki
akibat pencurian atau kebakaran.
– Kecelakaan kerja pada proses
produksi.
– Adanya tuntutan hukum pihak lain,
misal: keracunan makanan dari produk kita.
– Bencana alam.
- Risiko Spekulatif
adalah risiko yang diambil secara
sengaja atau sadar oleh seorang wirausaha dan memiliki dua kemungkinan hasil,
yaitu untung atau rugi. Contoh:
- Membuka cabang baru / model usaha
atau tambahan produk baru.
- Kredit konsumen yang macet.
C.
BENTUK-BENTUK KERUGIAN AKIBAT ADANYA RESIKO (Kasali, 2010:77-78)
- Kerugian Langsung
Yaitu
jumlah nominal yang harus ditanggung akibat DAMPAK LANGSUNG dari resiko yang dapat terjadi.
Misalnya:
Korsleting
listrik (kategori resiko murni) sehingga toko terbakar.
Dari
kebakaran tsb dapat teridentifikasi jumlah kerugian langsung adalah barang
dagangan yang rusak dan nilai kerusakan bangunan toko.
2.
Kerugian Tidak Langsung
Yaitu nominal
yang harus ditanggung akibat DAMPAK TIDAK LANGSUNG dari resiko yang terjadi.
Misal:
Kemungkinan penjualan
atau keuntungan yang gagal diterima karena terjadinya resiko yang bisa berupa
mesin produksi yg tiba-tiba rusak, atau bisa juga produk yang Anda jual tidak
terjual habis.
D.
PENGELOLAAN RESIKO (Kasali, 2010:78-79)
Bisa
dilakukan dengan menggunakan prinsip Pareto (Kasali, 2010) dari
berbagai potensi resiko yang berhasil diidentifikasi.
Caranya :
- Membuat urutan resiko-resiko yang potensial terjadi berdasarkan prediksi kerugian yang dihasilkan, dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah.
- Lakukan prioritas dalam pengelolaan terhadap resiko yang memiliki prediksi kerugian yang paling besar terhadap bisnis anda.
E.
4 pilihan Strategi Pengelolaan Resiko (Kasali, 2010:78-79)
1.
Dikontrol (risk control)
Yaitu upaya-upaya yang
dilakukan untuk mengurangi probabilitas (kemungkinan) terjadinya resiko yang
kita identifikasi menjadi berkurang.
Upaya yang dapat
dilakukan diantaranya:
1)
Membuat dan mengimplementasikan standard operating
procedure (SOP) yang baik
2)
Melakukan pengontrolan secara serius terhadap
kualitas produk dan proses
3)
Melengkapi area produksi dengan alat-alat
keselamatan kerja
4)
Mengintroduksi (memperkenalkan) budaya sadar resiko
kepada semua karyawan
2.
Ditransfer kepada pihak lain (risk transfer)
yaitu upaya-upaya yang secara sadar
dilakukan dengan memindahkan resiko yang kita hadapi terhadap pihak lain.
Contoh:
•
Memindahkan
resiko terjadinya kebakaran toko kepada perusahaan asuransi
•
Memindahkan
resiko meningkatnya beban biaya tetap pegawai dengan kontrak outsourcing
(tenaga kerja dari luar organisasi)
•
Memindahkan
resiko tingginya modal kerja kepada konsumen dengan meminta pembayaran di awal.
3.
Dibiayai sendiri (risk retention)
yaitu upaya-upaya mendanai dampak
yang ditimbulkan oleh resiko. Caranya : menyiapkan dana cadangan khusus untuk
mendanai resiko.
4.
Dihindari (risk avoidance)
yaitu tindakan secara sadar untuk
menghindari resiko yang dihadapi.
Misalnya:
Merubah bisnis minuman dingin
dimusim hujan dengan minuman panas.
F.
MENGKALKULASI RESIKO
•
Rumusnya:
Frekuensi x Dampak
Contoh:
Dalam 1
minggu terjadi 4 kali produk anda tidak bisa terjual habis di salah satu cabang usaha Anda.
Untuk
setiap kegagalan penjualan, rata-rata mengalami kerugian 100.000.
Cara
hitungnya:
= 4 x
100.000 = 400.000,- rugi per minggu
Artinya :
Dalam satu
minggu terdapat resiko gagal penjualan yang berpotensi menyebabkan kerugian
sebesar 400.000,-.
Ini
termasuk Bentuk Kerugian Tidak Langsung, dan Kategori Risiko
Spekulatif.
Kalau
dihitung dalam 1 bulan, berapa kerugian anda ?
Contoh lain Kalkulasi Resiko:
Anda memiliki resiko terjadinya pencurian barang dagangan
yang terjadi sebanyak 5 kali dalam 1 bulan.
Untuk setiap pencurian rata-rata mengalami kerugian
300,000,-.
Maka kerugian yang dihadapi akibat dari pencurian tersebut
dalam satu bulan adalah:
5 x 300,000,- = 1,500,000,-
Artinya: dalam 1 bulan terdapat resiko murni yaitu pencurian
barang yang berpotensi menyebabkan kerugian langsung sebesar 1,500,000,-.
Daftar Pustaka
Kasali, Rhenald, dkk. (2010). Modul Kewirausahaan: Untuk Program Strata 1. Jakarta: PT. Mizan Publika.
CASINOS ONLINE - Online Gaming - JTM Hub
BalasHapusJUMMY! Online 원주 출장마사지 Casino is one of the 경상남도 출장샵 world's largest online gambling platforms. You can play casino 문경 출장안마 games and join 전라북도 출장마사지 the JTM network and 군산 출장안마 join