Khutbah ke 1
Assalaamu'alaikum wa Rahmatullohi wa Barokaatuh
Allahuakbar,
allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar, allahu
akbar, allahu akbar,
allahu
akbar kabiro walhamdu lillahi katsiro, wasubhanallahi bukrotaw wa ashila. La
illaha ilallahu wallahu akbar, allahuakbar walillahil hamdu.
Alhamdulillahi
Robbil 'AlaminAllahumma sholli’alaa sayyidinaa muhammadin abdika wanabiyyika wa Rosuulikannabiyilummiyi wa’ alaa alihi wa shohbihi wasallam.
Bapak, Ibu, Saudaraku dan keluargaku yang dirahmati Allah SWT,
Saat ini kita
semua wajib bersyukur karena bulan suci Ramadhan baru saja kita lalui dengan
ridho dan keikhlasan yang sepenuh hati. Meskipun suasana Ramadhan dan 1 Syawal
1441 H kini tampak sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tetapi hal
ini memiliki makna yang sangat luar biasa yang perlu kita tafakuri secara baik.
Banyak hal positif yg harus kita ambil dari keadaan ini.
Hadirin Rahimakumullah.Sudah sebulan penuh kita melaksanakan perintah Allah SWT dengan menjalani puasa Ramadhan yang sesuai dengan firman-Nya pada QS, Al Baqarah ayat 183,
“Ya ayyuhalladzina amanu kutiba ‘alaikumu siyamu kama
kutiba ‘alladzina min qablikum la’allakum tattaqun”
Yg Artinya:
“Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”
Ibadah puasa bertujuan untuk membentuk kita
menjadi hamba Allah yang bertakwa. “Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”
Sifat orang bertaqwa ada 6 menurut Al-Qur'an Surah Ali 'Imran ayat 134.
ۗ الَّذِينَ يُنْفِقُونَا فِيلسَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَظِمِينَالْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِالنَّاسِ
ٱلَّذِينَ
Referensi: https://tafsirweb.com/1266-quran-surat-ali-imran-ayat-134.html
Referensi: https://tafsirweb.com/1266-quran-surat-ali-imran-ayat-134.html
وَاللَّهُ يُحِبُّالْمُحْسِنِينَ
Arab-Latin: Allażīna yunfiqụna fis-sarrā`i waḍ-ḍarrā`i wal-kāẓimīnal-gaiẓa wal-'āfīna 'anin-nās, wallāhu yuḥibbul-muḥsinīn
Referensi: https://tafsirweb.com/1266-quran-surat-ali-imran-ayat-134.html
“(yaitu)
orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit, dan
orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”
Dari ayat tersebut apabila di susun maka akan kita
ketahui bahwa sifat orang yang bertakwa adalah :
1. Bersedekah pada saat lapang dan sempit.
2. Mampu Menahan amarah.
3. Mau Memberi maaf dan memaafkan.
4. Segera ingat Allah jika bersalah.
5. Banyak bertaubat dan istighfar.
6. Tidak larut dalam dosa.
Allāhu
Akbar, Allāhu Akbar, Allāhu Akbar walillahilhamdu.
Bapak, Ibu, Saudaraku dan keluargaku yang dirahmati Allah SWT,
Menjalankan amalan
serta ibadah di rumah dan menerima keadaan adanya wabah seperti pada saat ini
merupakan salah satu ujian yang diberikan Allah. Kita harus bersabar menerima
kenyataan ini. Karena pada dasarnya, apa yang kita lakukan tidak lain yakni
dalam rangka mentaati Allah, Rasulullah, para ulama, dan para pemimpin kita.
Allah SWT telah berfirman dalam QS. An Nisa
ayat 59 yang berbunyi,
“Ya
ayyuhalladzina amanu ati ullaha wa ati ur rasula wa ulil amri minkum”
“Hai
orang-orang beriman, taatilah Allah dan Rasul-Nya, dan ulil mari di antara
kamu.”
Marilah kita berdoa semoga Diberikan
kebahagiaan dunia dan akhirat.
“Rabbana Atina Fid Dunya Hasanah, Wa Fil Akhirati Hasanah, waqina
‘azaabannar”
Aamiin Ya Rabbal’aalamiin.
Allahu
akbar, allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar, Allahu
akbar kabiro walhamdu lillahi katsiro, wasubhanallahi bukrotaw wa ashila. La
illaha ilallahu wallahu akbar, allahuakbar walillahil hamdu.
Alhamdulillahi
Robbil 'Alamin
Allahumma
sholli’alaa sayyidinaa muhammadin abdika wanabiyyika wa Rosuulikannabiyilummiyi
wa’ alaa alihi wa shohbihi wasallam.
Hadirin
rahimakumullah.
Selain sebagai
wujud ketaatan kita kepada Allah SWT, ibadah puasa ini erat kaitannya dengan
pengampunan dari Allah. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW dalam sebuah
hadist yang diriwayatkan sebagaimana berikut ini,
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan
mengharapkan pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Abu
Hurairah)
Dengan selesainya
kita melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadhan, maka tibalah kita pada hari
kemenangan yaitu Idul Fitri. TETAPI, sesungguhnya Idul Fitri adalah hari
pertama pertarungan untuk mengendalikan hawa nafsu.
Nafsu dunia
diawali pada saat ini, dimana kebanyakan dari kita sibuk untuk mempercantik
diri dengan memakai pakaian yang serba baru.
Yang lebih penting
dari pakaian baru itu adalah kepribadian
yang baru, kepribadian yang tahan
mental, kepribadian yang kuat untuk
menjaga diri untuk tidak mudah tergoda oleh aneka kesenangan duniawi.
Allāhu Akbar, Allāhu
Akbar, Allāhu Akbar walillahilhamdu
Hadirin rahimakumullah.
Memakai baju baru,
berhias di hari raya termasuk kebiasaan dan budaya yang sudah ada di kalangan
para sahabat, dan Nabi SAW juga tidak mengingkarinya.
Dalam sebuah hadits diketahui bahwa Abdullah
bin Umar, berkata :
“Umar
mengambil sebuah jubah sutra yang dijual di pasar, ia mengambilnya dan
membawanya kepada Rasulullah SAW dan berkata: “Wahai Rasulullah, belilah jubah
ini serta berhiaslah dengan jubah ini di hari raya dan penyambutan. Rasulullah
berkata kepada Umar : “sesungguhnya jubah ini adalah pakaian orang yang tidak
mendapat bagian”. (HR. Al Bukhari).
Allāhu Akbar, Allāhu
Akbar, Allāhu Akbar walillahilhamdu
Dipenghujung
khutbah ini mari kita berdoa agar ketaatan kita kepada Allah, Rasulullah,
ulama, dan ulil amri untuk menghindari marabahaya seperti wabah virus ini akan
dibalas oleh Allah SWT dengan segera dilenyapkannya wabah tersebut dari muka
bumi ini, serta sebagai amaliah bagi kita atas kesabaran yang akan menjadi
hadiah di akhirat nanti. Aamin Ya Rabbal Alamin.
Allahumma inna
nas’aluka salamatan fiddin, wa ‘afiyatan fil jasad, waziyadatan fil ‘ilmi, wa
barokatan firrizqi, wa taubatan qoblal maut, warohmatan ‘indal maut, wa
maghfirotan ba’dal maut.
Allahumma hawwin
‘alaina fii sakaroti wa najatan minannari, wal ‘afwa ‘indal hisab.
Rabbana la
tuzigh qulubana ba’da idz-hadaitana milladunka rahmatan innaka angtal wahhab, Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati
hasanah wa qina ‘adzabannar.
Walhamdulillahirabbil ‘alamin
Walhamdulillahirabbil ‘alamin
Wassalamu’alaikum wa
Rahmatullohi wa Barokaatuh
oOo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar