Senin, 22 Juni 2009

SEPUTAR PARU-PARU PADA ANAK

SEPUTAR PARU-PARU PADA ANAK A. Latar Belakang Kebanyakan orangtua tidak mengetahui betapa bahayanya penyakit paru-paru ini untuk anak-anak mereka. Banyak orangtua dari kalangan ekonomi rendah menganggap biasa. Biasa terhadap penyakit ini, hingga anak mereka terlambat untuk ditangani. Sebagai orangtua seyogyanya kita mengetahui terhadap bahaya penyakit paru-paru ini. Karena paru-paru merupakan mesin pernafasan kita. Betapa pentingnya fungsi paru-paru untuk kita. Karena mengalami gangguan sedikit saja, akan membuat kita sakit. B. Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana paru-paru itu? 2. Untuk mengetahui fungsi pernapasan? 3. Untuk mengetahui gejala pada gangguan paru-paru? C. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan dari makalah ini adalah: 1. Judul 2. Kata pengantar 3. Daftar isi 4. Bab I Pendahuluan A. Latar belakang B. Tujuan C. Sistematika 5. Bab II Pembahasan A. Tentang paru-paru B. Fungsi pernapasan C. Gejala pada Gangguan Paru-paru 6. Bab III Kesimpulan 7. Daftar Pustaka PEMBAHASAN A. Tentang Paru-paru Paru-paru mengisi hampir seluruh rongga dada, paru-paru kanan lebih besar daripada paru-paru kiri. Paru-paru kanan memiliki tiga bagian (lobus) yaitu atas, tengah dan bawah sementara paru-paru kiri hanya memiliki dua lobus yaitu atas dan bawah. Lobus-lobus itu terpisah satu sama lain. Paru-paru kanan dan kiri dihubungkan oleh dua buah saluran tebal yang disebut bronkus (cabang tenggorok). Bronkus ini menyatu menjadi satu saluran besar yang disebut trakea (batang tenggorok). Trakea ini menuju ke pangkal tenggorok. Di dalam paru-paru, bronkus bercabang-cabang lagi, dan cabang-cabang kecil disebut bronkus. Bronkus ini terus bercabang-cabang dan berakhir pada kantung-kantung udara yang disebut alveolus. Demikian pula dengan pembuluh darah di paru-paru, sistem percabangan itu dimulai dari urat nadi paru-paru yang memasuki paru-paru melalui bronkus kanan dan kiri. Urat nadi ini bercabang menjadi salura-saluran yang lebih kecil atau pembuluh darah yang berjalan sepanjang bronkiolus, pada alveleous, urat nadi ini membentuk pembuluh-pembuluh kecil. Paru-paru dibungkus oleh cairan yang dihasilkan oleh lapisan tipis disekeliling paru-paru. Lapisan tipis ini disebut pleura. Ada dua jenis pleura pada paru-paru yaitu pleura visceralis yang terletak didalam paru-paru dan pleura parietalis yang terletak diluar paru-paru. Pleura parietalis melapisi bagian dalam rongga dada. Pada orang yang sehat, lapisan pleura visceralis dan pleura parietalis selalu saling berhubungan satu sama lain dan saling bergeser ketika paru-paru bergerak pada saat bernapas. Diantara dua lapisan ini terdapat ruang. Pada orang yang sehat, ruang ini cukup untuk menampung sejumlah kecil cairan yang dapat melumasi lapisan-lapisan itu ketika mereka saling bergeser. Pada radang pleura, ruang ini dapat terisi oleh sejumlah besar cairan. B. Fungsi Pernapasan Dalam keadaan bisaa kia bernafas kira-kira 12 kali permenit, dalam 24 jam, kita menghirup dan mengeluarkan lebih dari 8000 liter udara. Selama latihan fisik yang berat, kecepatan pernapasan akan bertambah menjadi 80 kali permenit. Oksigen merupakan seperlima jumlah udara yang kita hirup. Tugas paru-paru, jantung dan pembuluh darah adalah membawa oksigen dari udara kejaringan tubuh. Otot-otot sekat rongga badan berkontraksi, ketika menghirup udara. Ini menambah valume paru-paru dan memasukkan udara kedalamnya melalui trakea, hidung dan mulut. Begitu berada didalam paru-paru, udara berjalan menuju ke alveolus, dimana pertukaran oksigen dan karbohidrat terjadi. Oksigen diambil oleh hemoglobin dalam darah, sedangkan sel-sel darah merah (eritrosit) bertugas membuang muatan karbondioksida kedalam gelembung paru untuk dikeluarkan oleh paru-paru lewat pernapasan. Perbedaan kecepatan pernapasan terjadi selama berbicara, menyanyi, dan makan. Menguap, batuk dan tersedak merupakan jenis pernapasan yang lain. Tertawa dan menangis, keduanya merupakan pernafasan panjang yang diikuti oleh letupan nafas pendek adalah perubahan pernapasan yang disebabkan oleh rangsangan emosional. C. Gejala Pada Gangguan Paru-Paru • Batuk. Ini merupakan gejala yang mungkin paling umum yang bisa timbul pada penyakit tenggorokan sampai penyakit cabang tenggorokan. Batuk ini bisa kering atau berlendir. • Sesak napas. Ini merupakan akibat kurangnya ventilasi, misalnya akibat penyumbatan jalan napas atau kurangnya gerakan pernapasan, atau akibat bendungan karena kelemahan jantung. • Keluar lendir. Ia dapat keluar bersama batuk pada peradangan atau infeksi. Kadar kekenyalan, warna dan bau lendir tergantung pada penyakitnya. • Napas berbunyi. Merupakan gejala yang khas pada penyakit penyumbatan atau penyempitan jalan napas. • Nyeri dada. Merupakan gejala gangguan pada pleura bagian dalam yang biasanya akan bertambah ketika batuk, bersin, atau menarik napas dalam-dalam. • Batuk darah. Menandai beberapa penyakit, seperti bronkitis, TBC, atau kanker. • Sianosis. Warna kebiru-biruan pada ujung-ujung jari, bibir atau kulit menunjukan meningkatnya konsentrasi hemoglobin yang kekurangan O2 akibat kegagalan fungsi paru-paru. • Polisitemia. Kekurangan oksigen dalam darah yang kronis akibat kegagalan paru-paru akan menyebabkan peningkatan jumlah sel-sel darah merah. • Ostcoartropati. Pada penderita penyakit paru-paru yang kronis, tampak perubahan tulang dan jaringan lunak anggota badan (tangan dan kaki) yang ditandai oleh ujung jari-jari tangan dan kaki yang membesar. Bayi yang menyandang kelainan bawaan pada paru-parunya, otomatis fungsi organ ini terganggu sejak lahir. Kadang-kadang, hal ini akan membawa kematian pada bayi. Begitu juga pada bayi yang lahir kurang bulan, sering ditemukan kelainan perkembangan gelembung paru-paru. Akibatnya, bayi menjadi sulit bernapas. Pada keadaan seperti ini, bayi kekurangan oksigen dan tampak berwarna kebiru-biruan (sianosis), terutama disekitar mulut dan ujung-ujung jari tangan dan kakinya. Tanda-tanda seperti ini biasanya digunakan untuk menangani adanya penyakit hialin membran, yang apabila tidak dirawat secara insentif akan menyebabkan kematian. Kelainan argenesis paru atau hipoplasia paru yaitu paru-paru tidak terbentuk dengan sempurna sejak dalam kandungan. Kondisi ini cenderung lebih berat daripada kelainan yang lain, karena memang sulit diobati. Selain kelainan bawaan, luka infeksi atau adanya benda-benda asing juga bisa terdapat pada paru-paru. Luka pada paru-paru dapat terjadi karena terjatuh atau tertusuk benda tajam. Akibatnya pleura bisa sobek dan udara dari luar bisa masuk ke dalam dan tertimbun disana. Keadaan ini akan menimbulkan penyakit pneumothorax. Dan jika timbunan berupa darah dinamakan hemothorax. Salah satu infeksi yang menggangu paru-paru adalah bronkitis, pad penyakit ini bronkus mengalami peradangan. Gejala-gejala yang terjadi adalah batuk, banyak lendir dan tubuh mengalami demam. Bronkitis yang menahun akan merusakkan jaringan bronkus. Peneumonia merupakan penyakir yang disebabkan peradangan pada jaringan paru-paru yang disebabkan kuman-kuman penyakit. Bakteri yang menyebabkan penyakit ini adalah penuemocaccus, staphylococcus, sheptococcus, klesiella, haemophylus, influenza, tuberculosis, atau virus atau jamur. Jika seluruh paru-paru terkena disebut lobar peneumonia. Sedangkan jika hanya sebagian yang terkena keadaan ini disebut sengmental atau lobular pneumonia. Gejala-gejalanya adalah sesak napas, penderita panas tinggi dan lemah. Asap rokok dapat menyebabkan timbulnya bronkitis kronis. Debu yang tertimbun dalam paru-paru akan menimbulkan pneumoconiosis. Sesak napas dapat menjadi gejala dari penyakit silikosis dan asbestosis. Silikon yang tertimbun dalam paru-paru menimbulkan penyakit silikosis sedangkan penyakit yang disebabkan oleh tertimbunnya asbes dalam paru-paru disebut asbestosis. Pada asma, bronkus dan cabang-cabangnya menyempit dan dindingnya menjadi sembab. Lender yang diproduksi pun meningkat dari pada bisaanya. Sehingga penderita harus menyerahkan seluruh tenaganya untuk bernapas tambahan. Aliran udara pada bronkus yang menyempit akan menimbulkan bunyi khas yang bisaa terjadi pada penderita asma. Asma dapat kambuh karena terkena zat-zat tertentu, seperti debu, serbuk sari, bulu binatang atau karena emosi. Penderita asma dapat diobati dengan memberikan obat yang dapat melonggarkan bronkus yang menyempit sehingga dapat bernapas kembali dengan lega. Kanker paru-paru merupakan momok penyebab kematian. Banyak dialami oleh pria, penyebab yang paling banyak adalah dari tembakau. Selain itu, hasil industri dan bahan radioaktif, seperti asbes juga dapat menyebabkan timbulnya kanker paru-paru. Gejala-gejalanya adalah batuk darah, sesak napas dn sulit menelan. Paru-paru memegang peranan penting dalam kehidupan kita seperti halnya organ-organ tubuh kita yang lain. Paru-paru mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh melalui sistem pernafasan, sehingga kita bisa menghirup udara yang kita butuhkan. Kesehatan paru-paru harus selalu dijaga agar kita terhindar dari berbagai macam penyakit gangguan sistem pernapasan. Kesehatan paru-paru dapat dijaga dengan melakukan olahraga yang teratur, terutama aerobik, yaitu lari dan jogging. Aerobik merupakan olahraga yang paling baik bagi paru-paru, karena latihan ini bisa memasukkan oksigen sebanyak-banyaknya kedalam paru-paru. Dengan demikian, kapasitas paru-paru akan bertambah, alveolus terisi dan otot-otot pernapasa terlatih. Berenang juga baik bagi paru-paru, tetapi sebaiknya dilakukan hati-hati karena kadang-kadang bisa kemasukan air. Pemeriksaan paru-paru secara teratur, minimal setahun sekali juga baik untuk memonitor kesehatan paru-paru, walaupun tidak ada keluhan pada paru-paru kita. Yang sangat penting dilakukan adalah menjauhi rokok, motivasi untuk berhenti merokok harus ditanamkan pada perokok. Memang para produsen rokok mempunyai andil besar terhadap permasalahan penyakit paru-paru tersebut. Sebaiknya kita mempunyai pilihan untuk menjaga kesehatan paru-paru kita dengan menjauhi hal-hal yang dapat memicu timbulnya penyakit paru-paru. DAFTAR PUSTAKA Majalah Ayah Bunda No.11/31 Mei-13 Juni 1991 Hal. 40-46.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar